Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa tahun ke belakang buah naga menjadi salah satu komoditi yang sangat melimpah di wilayah Indonesia. Berawal dari mulai masuknya buah naga ke Indonesia dan populer di masyarakat membuat permintaan menjadi melunjak drastis. Dengan permintaan yang cukup banyak tersebut membuat para petani buah naga mulai mecari teknik dalam menanam buah naga agar buah yang dihasilkan melimpah. Hingga akhirnya petani Banyuwangi menemukan cara bertani yang cukup efektif hingga berbuah banyak dengan teknik lampu. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan penyinaran kepada bunga tumbuhan buah naga untuk menjadi tiruan cahaya matahari agar dapat menjadi buah. Kemudian, petani-petani lain pun mulai mengikuti teknik lampu ini dan buah naga mulai berbuah tanpa henti. Sayangnya, adanya buah yang begitu melimpah ini tidak sebanding dengan permintaan pasar. Di sinilah masalah mulai terjadi, over produksi buah naga membuat harganya jatuh dan tidak menutup biaya yang telah dihabiskan untuk merawat buah naga tersebut. Parahnya, harganya jatuh hingga hanya tersisa per kilogramnya. Hal ini cukup membuat para petani buah naga putus asa. Tidak ada yang mau membeli hasil panen mereka bahkan dengan harga paling rendah yang telah dari sinilah Maissy, Mataniari, Shabrina, Yora, dan Zahra mahasiswa jurusan Administrasi Niaga Universitas Indonesia menciptakan PT Driggy Indonesia yaitu sebuah perusahaan yang berfokus pada makanan olahan berupa selai slice. Kebingungan dalam menjual buah naga dari petani ini membuat kelima mahasiswa tersebut berpikir untuk bagaimana mengolah buah naga agar laku terjual. Karena selama ini para petani hanya menjual buah mentahnya tanpa mengolah menjadi produk lain. "Selain melihat permasalahan dari para petani buah naga, kami juga melihat masyarakat sekarang yang lebih menyukai suatu hal yang praktis maka dari itu kami membuat selai slice yang bisa langsung dicampurkan dengan roti tanpa harus takut tumpah atau belepotan." Ucap Yora salah satu founder PT Driggy Indoensia. Keunggulan dari selai yang diciptakan oleh kelima mahasiswa ini selain praktis juga sehat karena dibuat dari buah naga organik kualitas premium serta rendah gula. Pembuatan selai slice sehat ini dilakukan karena mengingat masyarakat Indonesia yang mulai sadar dengan pentingnya memilih makanan untuk menjaga kesehatan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Zahra, "Banyak selai yang kurang sehat dikonsumsi karena tingginya pemanis buatan yang ada dalam kandungannya. Makanya, kami membuat selai rendah gula karena pemanisnya berasal dari buah naga itu sendiri dan kami hanya perlu menambahkan gula sedikit saja.". Untuk harga yang dipatok adalah perbungkus yang berisi 5 slice potensi penjualan dari selai ini mereka rasa cukup menjanjikan melihat betapa masyarakat menyukai semua hal yang bersifat praktis untuk memotong waktu yang dibuang serta mulai meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah saat ini. Sehingga, mereka sangat optimsi bahwa perusahaan yang mereka buat akan dapat berkembang dengan baik kedepannya. Lihat Money Selengkapnya